Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

120611-minggu(senin)-penjual rambutan minta lagi (Dm.di Ekonomi & Bisnis hal.9)


Photo:mb/ara
RAMBUTAN – Buah rambutan pertama dalam suatu musim, tetap laris walau harganya sedikit mahal

Minta Lagi Buah Rambutan Pertama

BANJARBARU – Di sepanjang jalan Ahmad Yani Km 22 Landasan Ulin Banjarbaru, tampak terlihat para pedagang buah yang menggelar dagangannya di pinggir jalan provinsi Kalsel ini. Rata-rata para pedagang buah tersebut adalah pedagang buah musiman. Ada pedagang buah Sawo, Durian dan Rambutan.
            Buah pertama pada suatu musim, selalu laris manis di serbu pembeli. Kesempatan pasar inilah yang dimanfaatkan oleh Usai (37), satu-satunya pedagang buah rambutan yang ada disana, dengan Mata Banua pada Sabtu (11/6) sore, ia mengatakan “aku berjualan di sini tergantung situasi musim buah lokal, artinya buah apa yang lagi ada di musim tersebut.
Sudah tiga hari aku berjualan di sini, buka dari sekitar pukul 09.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita, yang ramai pembeli biasanya pada sore hari. Buah rambutan yang aku jual ini namanya Rambutan Minta Lagi, berasal dari daerah Basarang di Kuala Kapuas dan ada yang mengantar kesini.
Satu ikat ada 10 biji rambutan, harga modalnya satu ikat antara Rp4 ribu sd Rp4500, dijual dengan harga antara Rp5 ribu sd Rp 6 ribu satu ikatnya” ujarnya.
Menurut Usai yang berdomisili di Gambut dan mempunyai 4 anak, ia pernah berjualan buah Kuini, tapi rugi. Setelah itu ia belajar melihat situasi, yaitu buah mana yang masih belum banyak orang menjualnya, apalagi itu adalah buah pertama dalam suatu musim buah.
Biasanya ia sekali mengambil buah Rambutan antara 125 ikat atau 150 ikat, yang terkadang habis terjual. Apabila tidak habis dalam satu hari, sisanya di jual besoknya dengan harga yang lebih murah, karena sudah tidak segar lagi. “tapi Alhamdulillah, keuntungannya cukup untuk keperluan di rumah sehari-hari” pungkas Usai. ara/mb06

Tidak ada komentar:

Posting Komentar