Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 30 Desember 2011

250511-rabu(kamis)-CMR (Dm.280511)


Photo: mb/ara
KESADARAN – CMR PKBI melakukan sosialisasi tentang HIV dan AIDS, serta memberikan kesadaran bahwa penderitanya tidak untuk dijauhi

Tanamkan Kepedulian Terhadap Penyandang HIV Dan AIDS

BANJARMASIN – HIV dan AIDS, menjadi penomena penyakit yang berkesan menjijikkan dan menakutkan di tengah masyarakat. Sehingga penderita penyakit ini, seringkali dikucilkan dan di jauhi.
            Sejauh mana kesadaran masyarakat akan HIV dan AIDS serta terhadap para penderitanya, maka Citra Mitra Remaja Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (CMR PKBI) Kalsel, mengadakan Malam Renungan Aids Nusantara 2011 (MRAN 2011), pada Selasa malam kemaren (24 Mei 2011), pukul 20.30 wita di Student Building Center (SBC) Unlam Banjarmasin.
            Koordinator CMR PKBI - MRAN 2011, Cholida Khurmatun Nisa mengatakan “CMR didirikan pada 1996, tapi beberapa tahun belakangan ini ada kevakuman kegiatan. Selain karena anggota relawannya yang sangat sedikit. Sekarang anggota relawannya sudah ada sekitar 20 orang, yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar.
Acara malam ini adalah merupakan wujud simpati dan empati kami sebagai remaja kepada penderita HIV/ AIDS. Tidak banyak yang mengetahui apa perbedaan dari HIV (Human Immonodeficieny Virus) dan AIDS (Acquiriered Deficiency Syndrome) atau gejala menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia yang diakibatkan oleh virus HIV.
Pengidap HIV adalah orang yang telah terinfeksi HIV, tetapi masih terlihat sehat-sehat saja. Sedangkan penderita AIDS adalah pengidap HIV yang telah menunjukkan gejala-gejala AIDS” ujar Nisa yang sudah bergabung di CMR selama 3 tahun.
Mahasiswi FKIP Unlan, semester X ini kemudian melanjutkan “Karena HIV hanya terdapat dalam darah, sperma dan cairan vagina, maka HIV tidak menular melalui hubungan sosial. Seperti jabatan tangan, sentuhan, ciuman, pelukan, menggunakan alat makan/ minum bersama, gigitan nyamuk, berenang bersama, memakai WC dan kamar mandi bersama atau tinggal serumah dengan ODHA (orang dengan HIV/ AIDS.
Seseorang yang terinfeksi HIV secara kasat mata, tidak dapat dibedakan dengan orang yang tidak terinfeksi. Maka cara untuk mengetahuinya adalah dengan melalui tes HIV. Tetapi tidak mungkin kita memaksa seseorang untuk melakukan tes tersebut.
Sementara penomena penderita HIV/ AIDS seperti gunung es, mereka cenderung menyembunyikan penyakitnya, karena malu atau takut dikucilkan masyarakat, sehingga sulit di deteksi.
Oleh karena itu, perlunya kesadaran masyarakat bahwa penderita HIV/ AIDS tidak untuk dijauhi dan dikucilkan, tapi mereka diberi perhatian agar tetap bersemangat menjalani sisa kehidupan, serta tetap menaruh harapan akan adanya kesembuhan” pungkas gadis yang berasal dari Tanah Bumbu ini, dan bercita-cita bila nanti telah pulang kampung, akan membentuk CMR di sana. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar